Mimpi
Mimpi. Terdapat beberapa anggapan dan pendapat dalam memaknai fenomena yang
satu ini. Sebagian menganggapnya sebagai bunga tidur, sebagian lagi
sebagai 'petunjuk' atau tafsir. Sebagian yang lain mencoba memahaminya
dengan pendekatan rasional. Kita akan mencoba mengupas satu persatu ketiga
persepsi ini untuk lebih dapat memahami peristiwa yang hampir dipastikan
pernah dialami oleh semua manusia.
A. Mimpi Sebagai Bunga Tidur
Banyak kita temui, baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dari tontonan
di layar televisi, seorang anak terbangun dan menangis akibat mimpi buruk.
Biasanya para orang tuanya akan memeluk sang anak sambil berucap: "cuma bunga tidur kok..." sambil mengelus-elus kepala anaknya.
Menurut penelitian psikolog Janet DiPietro dari
John Hopkins University,
dan juga penelitian dari Colombia University,
The Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, serta Harvard Medical School, Amerika membuktikan bahwa manusia sebenarnya telah bermimpi pada saat masih
berbentuk janin dalam rahim ibu. Meskipun kita tidak tahu mimpi seperti
apa yang mereka alami tetapi setidaknya hal ini membuktikan bahwa mimpi
adalah sesuatu yang natural dan kita tidak harus belajar terlebih dahulu
agar dapat mengalaminya. Hal inilah yang mendukung persepsi bahwa mimpi
memang hanya sekedar bunga tidur.
Mimpi yang dianggap bunga tidur biasanya selalu memberikan efek Kenyataan
terbalik, misal, jika anda bermimpi buruk, ketika anda terbangun dari tidur,
anda bersukur karena sadar bahwa kejadian tersebut hanyalah mimpi.
Sebaliknya jika anda bermimpi baik, misalkan menemukan uang satu koper di
tengah jalan, ketika terbagun dari tidur anda malah menyayangkan kenapa
kejadian tersebut hanya sekedar mimpi.
Orang-orang yang percaya bahwa mimpi hanyalah sekedar bunga tidur biasanya
akan dengan mudah melupakan mimpinya tersebut keesokan harinya.
B. Mimpi Sebagai 'Petunjuk masa depan'
Sejak zaman dahulu, ketika negara-negara masih dipimpin oleh para raja,
bahkan mungkin jauh sebelum itu, mimpi selalu ditafsirkan sebagai sebuah
petunjuk tentang ramalan masa depan yang akan terjadi. Banyak ahli nujum
yang dianggap sebagai kalangan yang sangat memahami cara dalam menafsirkan
berbagai mimpi tersebut. Hingga saat ini pun, kepercayaan orang-orang akan
tafsir mimpi tidaklah kunjung surut.
Dari mimpi gigi tanggal yang diartikan bahwa akan ada kerabat yang
meninggal dalam waktu dekat, mimpi digigit ular yang diartikan bahwa akan
segera mendapatkan pasangan atau jodoh, mimpi melihat hewan ternak yang
gemuk-gemuk diartikan bahwa akan segera mengalami masa kemakmuran. Terlepas
dari tafsir tersebut baik ataupun buruk, yang jelas masih banyak yang
percaya bahwa mimpi merupakan pertanda dari kejadian yang akan dialami oleh
mereka di masa mendatang. Yang lebih ekstrimnya lagi, ada sebagian kalangan
yang mengaitkan pertanda mimpi tersebut dengan hoki dalam permainan judi,
setiap mimpi mereka coba tafsirkan kedalam bentuk simbol-simbol angka yang
dipercaya akan membawa keberuntungan jika memasang angka tersebut kedalam
permainan judi.
percaya ataupun tidak, entah nyata atau kebetulan, ternyata tafsir-tafsir
mimpi sebagai petunjuk masa depan terkadang menjadi sebuah kenyataan.
C. Mimpi dari sudut pandang ilmu pengetahuan
Sigmund Freud merupakan salah satu dari kalangan ilmuan modern yang pertama
kali mencoba membedah mimpi berdasarkan landasan keilmuan. Berbekal bidang
psikoanalisis yang dijalaninya, Freud mencoba memahami fenomena mimpi dari
segi psikologi. bagi dia, mimpi bukanlah sekedar isyarat, apalagi sesuatu
yang tidak bermakna dalam hidup. Tetapi mimpi merupakan impuls-impuls
terpendam yang tidak sempat termanifestasi dalam tingkah laku nyata. Hal ini
bisa disebabkab karena norma-norma dalam komunitas yang melarangnya, ataupun
karena situasi yang tidak memungkinkan impuls-impuls tersebut
termanifestasi. Maka, impuls-umpuls tersebut tersimpan dalam alam
ketidaksadaran seseorang yang akhirnya suatu waktu muncul di alam
mimpi.
Dalam kepercayaannya, semua jenis mimpi memiliki arti yang melambangkan
keadaan emosional seseorang. karena ketertarikannya terhadap mimpi, bahkan
dia selalu mencatat tiap mimpi yang dialaminya dan kliennya untuk bahan
riset, menjadikan mimpi sebagai salah satu metode untuk mengungkap penyebab
gangguan kejiwaan pada diri kliennya. Metode ini kemudian terkenal dengan
sebutan ”analisis mimpi”. Melalui mimpi-mimpi yang dialami kliennya, Freud
mencoba mendiagnosa, menganalisa, dan kemudian menyimpulkan apa yang
sebenarnya dialamai oleh kliennya tersebut. Setelah itu Freud menerapkan
metode tertentu guna membantu si klien dalam mengatasi masalah yang
dihadapinnya.
Sejauh manakah kaitan mimpi dengan realitas kehidupan? Melalui buku
The Interpretation of Dreams, secara panjang lebar dan detail, Freud
menjelaskan tentang hakikat mimpi. Mulai dari kaitan mimpi dengan alam sadar
sampai hubungan mimpi dengan gangguan mental. Freud mengatakan, bahwa tafsir
mimpi ini dimaksudkan untuk mempermudah atau memberi jalan lain bagi
analisis psikologis terhadap neurosis (gangguan jiwa).
Contoh kasus mimpi yang dapat dijelaskan secara rasional
Seperti mimpi basah yang menjadi pertanda seorang anak telah memasuki fase
akil balig, hal ini dapat di jelaskan secara ilmiah, ketika bocah laki-laki
telah mulai memproduksi sperma, pada saat kantung sperma tersebut penuh,
maka secara otomatis mekanisme tubuh akan berusaha untuk mengeluarkannya,
salah satu jalannya adalah dengan bermimpi.
Masih ada lagi fenomena mimpi yang masih menjadi misteri dan belum dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok di atas, seperti:
Mendapatkan kemampuan khusus dari mimpi
terdapat beberapa kasus meskipun langka seseorang yang mendapatkan keahlian
khusus dan pengetahuan dari mimpi yang dialaminya.
- Pengakuan seorang ustad atau gurun ngaji yang sebelumnya meyakinkan bahwa
dirinya tidak pernah tahu cara membaca al-Quran dan suatu malam dia bermimpi
diajari mengaji oleh seorang guru, keesokan harinya ternyata dia sudah jago
mengaji bahkan dapat mengkhatamkan Quran. Menurut keyakinannya bahwa
malaikatlah yang telah mengajarkan dia cara mengaji tersebut.
- Pengakuan yang kedua datang dari seorang karyawan swasta yang
disuruh oleh bosnya untuk mengerjakan tugas dalam bentuk Microsoft Excel,
padahal sebelumnya dia sama sekali tidak tahu bahkan tidak pernah belajar
cara menggunakan Excel. Malamnya sepulang dari kantor dia bermimpi mengikuti
sebuah kelas yang sedang mengajarkan materi tentang Excel. Ajaibnya keesokan
hari ketika di kantor ternyata dia sudah jago menggunakan program Microsoft
Excel.
Entah pengakuan tersebut memang benar atau hanya karangan belaka, masih
banyak lagi pengakuan-pegakuan serupa yang pernah dialami beberapa
orang.
Dunia mimpi memang unik untuk dibahas dan hingga saat ini masih banyak
menyimpan misteri. Terlepas dari fersi apa yang anda yakini, ketika anda
benar-benar percaya maka mimpi tersebut memang akan berubah menjadi
kenyataan. Karena itu, berhati-hatilah dengan apa yang anda yakini.
0 komentar:
Post a Comment