Para Penipu yang menggemparkan dunia
Untuk
berbagai alasan, baik demi keuntungan atau hanya sekedar iseng, hampir
semua manusia dapat berbohong, tetapi ada sebagian kecil dari manusia
yang memiliki kemauan untuk meneruskan bakat berbohong tersebut ke
tingkat yang lebih jauh lagi, yakni penipuan. Dari sebagian kecil
kelompok tersebut, terdapat beberapa juara dalam bidang tipu menipu.
Inilah mereka:
Bernard Lawrence Madoff
yang berusia 70 tahun, pelaku penipuan atas dana-dana investasi sebesar
150 miliar dollar AS, menghadapi hukuman penjara hingga 150 tahun. Ini
adalah penipuan terbesar sepanjang sejarah dunia.
Jaksa penuntut, Lev L Dassin, mengungkapkan, ada 11 tuduhan terhadap Madoff, mantan Ketua Nasdaq, bursa saham khusus untuk perusahaan-perusahaan teknologi. Madoff telah melakukan kejahatan kerah putih selama 20 tahun terakhir. Ira Sorkin, pengacara Madoff, mengatakan, Madoff berencana mengaku bersalah dan tidak berniat membela diri.
Jaksa penuntut, Lev L Dassin, mengungkapkan, ada 11 tuduhan terhadap Madoff, mantan Ketua Nasdaq, bursa saham khusus untuk perusahaan-perusahaan teknologi. Madoff telah melakukan kejahatan kerah putih selama 20 tahun terakhir. Ira Sorkin, pengacara Madoff, mengatakan, Madoff berencana mengaku bersalah dan tidak berniat membela diri.
Sejak
Desember 2008, Madoff berada dalam tahanan rumah di apartemennya yang
mewah dengan uang jaminan 7 juta dollar AS. Madoff dituduh melakukan
penipuan dengan skema Ponzi yang melibatkan uang milik sejumlah
perusahaan dana pensiun, yayasan sosial, aktris/ aktor, dana-dana
sekolah, dan lainnya. Madoff dan para anak buahnya membujuk sejumlah
lembaga dan warga kaya dunia untuk menanamkan dana di perusahaannya,
Bernard L Madoff Investment Securities LLC. Nasabah dibuai dengan
tawaran untung tinggi walau hanya dinyatakan dalam laporan rutin.
Keuntungan itu tidak dibayarkan seluruhnya, bahkan nasabah dirangsang
untuk tidak melakukan penarikan dana, tetapi melakukan investasi dalam
jangka panjang. Perusahaan membuat laporan seolah dana-dana itu
ditanamkan di bursa saham Wall Street. Badan Pengawas Pasar Modal AS
(SEC) menyebutkan, Madoff melakukan penipuan dengan memalsukan kop
surat-surat SEC. Kepada keluarga, Madoff mengaku telah melakukan
penipuan bernilai nominal 50 miliar dollar AS. Jaksa penuntut menaikkan
nominal penipuan menjadi 64,8 miliar dollar AS. Namun, jaksa mengatakan,
kerugian riil akibat skema Ponzi itu lebih dari 170 miliar dollar AS,
sudah termasuk kalkulasi atas keuntungan dari dana-dana yang ditanamkan.
Harian di AS, Huffington Post, menyetarakan kerugian dengan pengeluaran
Rp 58 miliar per hari selama 100 tahun.
sebelum
ditangkap tanggal 11 Desember 2008 oleh FBI, Madoff adalah orang hebat
dan terkenal di dunia investasi. Dia pernah menjadi wakil ketua dan
anggota direksi National Association of Securities Dealers, pernah juga
menjadi jajaran direksi dan komite eksekutif di bursa saham Nasdaq.
Joseph Saluzzi, seorang direksi perusahaan investasi Themis Trading LLC
di Chatham, New Jersey, mengatakan bahwa Madoff ini adalah
well-respected guy in the industry. Dia ditangkap dan Dia dituntut
karena melakukan fraud jenis Ponzi Schemes senilai 50 milyar dolar AS!
Ponzi Schemes ini gambarannya semacam piramida investasi atau arisan
berantai. Mulanya investor nyetor duit, terus mendapatkan keuntungan
yang besar. Nah keuntungan tersebut dapetnya bukan dari kegiatan
investasi riil, tapi dari duit2 investor yang lainnya. Begitu
seterusnya, sampai akhirnya investor yang baru bergabung uangnya
langsung hilang karena dijadikan keuntungan buat investor lama. Istilah
Ponzi Scheme dinamakan dari Charles Ponzi, yang menjadi milioner di
tahun 1920 melalui arisan berantai menggunakan mata uang lira Italia.
Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, didirikan pada tahun 1960,
merupakan perusahaan investasi terbesar ke-23 di bursa Nasdaq New York.
Beberapa klien terkenalnya adalah sutradara Steven Spielberg, HSBC
Holdings PLC, BNP Paribas, bahkan juga Royal Bank of Scotland (RBS)
Group PLC yang menanamkan sekitar 600 juta dolar AS! Uniknya, salah satu
nilai jual perusahaan Madoff bukan karena menjanjikan keuntungan
berlipat ganda secara cepat sebagaimana biasanya model Ponzi Scheme,
melainkan menjanjikan keuntungan tetap 10% yang diberikan secara
konsisten, baik di masa ekonomi booming, stabil, maupun krisis. Penipuan
terbesar ini terbongkar pada awalnya karena ada klien yang akan
mencairkan investasi sebesar 7 milyar dolar AS. Madoff merasa tertekan
dan akhirnya mengatakan ke beberapa karyawannya bahwa apa yang
dikerjakannya selama ini adalah basically, a giant Ponzi scheme. Dari
dana investor sebesar 50 milyar dolar AS, cuma tinggal 200-300 juta
dolar AS yang akhirnya tersisa dan tadinya mau dibagikan oleh Madoff ke
beberapa karyawan, keluarga, dan teman2nya sebelum dia menyerahkan diri.
Madoff sukses melakukan penipuan Ponzi Schemes dengan menggunakan
strategi investasi. Hanya Madoff yang mengetahui dan mempunyai akses ke
strategi investasinya. Dan selama ini, karena terus menguntungkan, tidak
ada yang pernah mempertanyakan strategi investasinya. Penasaran siapa
auditor keuangannya? Cuma sebuah firma audit kecil dengan 3 karyawan:
satu orang berusia 78 tahun, satu orang sekretaris, dan satu akuntan.
Mereka menjalankan kantor yang besarnya tidak lebih dari satu ruangan
kamar tidur! Menurut Stephen Harbeck, salah satu eksekutif Securities
Investor Protection Corporation (SIPC), Madoff dalam salah satu
pembukuannya memperlihatkan kerugian dalam unit bisnis. Namun, kepada
investor disajikan pembukuan yang menunjukkan keuntungan. Securities
Exchange Commission (SEC) juga pernah menginvestigasi Madoff di tahun
2005 dan 2007 tapi nggak mendapatkan temuan apa-apa.
Frank William Abagnale, Jr.
lahir 27 April 1948, ia merupakan seorang konsultan keamanan Amerika
dan mantan seorang pemalsu cek dan penipu ulung. Ia menjadi terkenal di
tahun 1960-an karena memalsukan cek senilai 2.5 juta USD di 26 negara
selama 5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, dia menggunakan delapan nama
samaran untuk menguangkan cek palsu miliknya.
Abagnale
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan menghabiskan masa
remajanya di Bronxville, New York selama 16 tahun. Kedua orang tuanya
bercerai pada saat ia berusia 12 tahun. Sesudah itu dia diasuh oleh
ayahnya.
Korban
pertama aksi penipuan Abagnale adalah ayahnya sendiri. Ketika remaja,
ayahnya memberikan sebuah mobil truck kepadanya, dan sesudah itu Frank
Jr mulai mendapatkan perhatian para gadis, dia tidak dapat berhenti
untuk menghamburkan uangnya demi mendapatkan sex dari para gadis yang
dia kencani. Dia meminjam kartu kredit ayahnya untuk pengisian bahan
bakar mobilnya, sejak itu dia selalu menguangkan kartu kredit tersebut
bahkan dia membuat perjanjian hampir ke semua pom bensin yang ada di
kota New York untuk mendukung aksinya tersebut, sampai akhirnya total
tagihan biaya kartu kredit ayahnya membengkak hingga mencapai 3.400 USD.
Pada
saat usia 16 tahun Frank Abagnale pernah menyamar sebagi pilot dari
maskapai penerbangan Pan American, dan kurang dari dua tahun sesudah itu
dia telah melakukan penerbangan lebih dari satu juta mil dengan lebih
dari 250 kali penerbangan ke 26 negara. Selama itu juga dia selalu
tinggal di hotel dan membebankan bill hotel kepada maskapai penerbangan
Pan American. Sembari menyamar sebagai pilot dia juga melakukan aksi
penipuan terhadap banyak bank yang disinggahinya ketika dia mendarat di
suatu negara.
Bukan
hanya pilot, kepiawaian Frank Abagnale dalam memalsukan sertifikat dan
identitas juga pernah mengantarkan dia sebagai asisten pengajar
sosiologi di Brigham Young University. Dia juga pernah melakukan aksi penipuan sebagai seorang dokter anak-anak di rumah sakit Georgia
dengan nama samaran Frank Williams. Pada saat umur 19 tahun dengan
bekal sertifikat kelulusan palsu dari universitas Harvad, dia juga
pernah menjadi seorang pengacara di kantor pemerintahan negara bagian
Louisiana.
Setelah
melakukan banyak aksi pemalsuan dan penipuan di berbagai negara
akhirnya Frank ditangkap oleh FBI, karena kecerdasan dan pengetahuannya
yang sangat brilian di bidang kejahatan penipuan dan pemalsuan akhirnya
pemerintah Amerika Serikat mempekerjakannya sebagai tenaga ahli dalam
menangani kasus-kasus serupa yang pernah dijalankannya.
Kisah hidup Frank William Abagnale, Jr. Pernah diangkat ke layar lebar dengan judul catch me if you can, dibintangi oleh Leonardo Dicaprio dan Tom Hank.
[Dari berbagi sumber]
0 komentar:
Post a Comment