Sunday, November 18, 2018

Buah-buah ini menjadi bagian terpenting dari orang yang lahir dan besar di Toraja !!

 Buah-Buah Legenda di Toraja


Kalau tidak pernah makan dari beberapa buah ini masa kecil sebagai orang yang dibesarkan di Toraja Sangattt  menyedihkan !!!! 

Buah-buahan legenda masuk dalam kenangan masa kecil yang tak bisa di lupakan begitu saja. Ada berbagai jenis buah yang bisa di jumpai dalam perjalanan pulang dari sekolah dulu. Buah-buahan tersebut biasanya mempunyai kategori proteksi (perlindungan) masing-masing dari pemiliknya, tergantung rasa dan tingkat keenakan buah tersebut. Mulai dari kategori yang paling di lindungi oleh pemiliknya karena potensi untuk diambil secara paksa ( di boko red) sangat besar, kategori tidak terlalu dilindungi, hingga kategori yang di abaikan pemiliknya. Berikut adalah beberapa buah-buahan yang melegenda di masa kecil pastinya di kalangan orang Toraja generasi tua.

Katapi


      Dulu waktu kecil, bahasa Indonesianya cukup kontroversial. Ada yang bilang ketapi ada yang bilang ketapih (ingat pake' h di belakang) dan ada juga yang bilang kacapi baik pake h maupun tidak pake h. Dan ternyata kecapi (tanpa h) yang betul sesuai dengan KBBI.
Katapi atau kecapi, merupakan buah yang rasanya asam. Karena terlalu asam dan tidak terlalu enak, katapi masuk dalam kategori buah yang tidak terlalu di lindungi oleh pemiliknya, artinya bisa ambil, tanpa permisi sekalipun asal pohonnya jangan ditebang. Katapi lebih sering di gunakan ibu-ibu untuk menambah rasa asam pada masakan, khususnya ikan.



Dengen



    Kurang tahu, apa bahasa Indonesianya. Tapi di sini di daerah saya manggilnya dengen. Rasanya super asam, dan masuk dalam kategori buah yang di abaikan oleh pemiliknya, mau ambil silahkan, mau tebang pohonnya juga nggak papa, yang penting kayunya jangan sekalian di bawa pulang tappu' duka kayu bai soalnya.


Kalasoe'/Karondang

    Kurang tahu juga apa bahasa Indonesianya. Buah ini boleh di bilang buah anggur versi Toraja. Biasanya tumbuh liar, walaupun sering di klaim ditanam oleh orang tak bertanggung jawab. Kalasoe' rasanya manis dan enak sehingga masuk dalam kategori buah yang dilindungi pemiliknya, termasuk pemilik yang cuma klaimer tadi.


Bua banga
    

       Bua banga dalam bahasa Indonesia ternyata bernama buah manau. Sama seperti kalasoe', bua banga sebenarnya banyak yang tumbuh tanpa di tanam oleh manusia (liar), namun klaimer yang hobbinya mengklaim itu banyak di kampong. Jadi deh bua banga milik pribadi dan di lindungi oleh pemilik yang bermodal klaim itu.



Jambu Biji/Dambu Batu

       Jambu biji atau dalam bahasa Toraja di sebut dambu namun khusus di Sa'dan di sebut kuppa' biasanya tumbuh di halaman rumah. Rasanya bervariasi, ada yang tawar, asam dan ada juga yang manis. Jambu biji yang rasanya manislah yang paling berpotensi di ambil secara paksa. Oleh karena itu sistem proteksi pun di perketat baik secara fisik (dirompo/di bala) maupun secara lisan (menebar ancaman untuk menakut-nakuti).

Bibbi'/Kande Ula'


        Kadang juga di sebut markisa Belanda. Namun ternyata bahasa Indonesianya adalah Rambusa . Mirip markisa tapi ukurannya lebih kecil. Biasanya tumbuh di se'pon-se'pon uma, atau pinggir jalan. Dan kabar baiknya, buah ini biasanya tidak di klaim oleh orang-orang tertentu.


Sadipe
     Dalam bahasa Indonesia sadupe di sebut buah buni. Teksturnya juga mirip dengan anggur. Tumbuh biasanya di kebun-kebun.

masih banyak buah-buah lain misalnya: Lakkia', Paken, Tedokan,!!!!!!!!

 Sumber: https://art-andarias.blogspot.com/2016/04/tokoh-tokoh-terkenal-indonesia-asal.html

1 comment: